PERTUMBUHAN EKONOMI BANGKA BELITUNG DI BAWAH RATA-RATA
NASIONAL
Jabar Segera Memiliki Dua Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Kantor Perwakilan Bank Indonesia
(BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada
Triwulan II di 2018 masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi
nasional sebesar 5,27 persen dan pertumbuhan ekonomi Sumatera sebesar 4,65
persen. Meski begitu, BI menilai daya tahan ekonomi Bangka Belitung di triwulan
kedua ini masih cukup kuat dengan tumbuh 4,51 persen atau membaik dibandingkan
triwulan sebelumnya, yaitu sebesar 2,46 persen.
"Dari sisi sektoral,
percepatan pertumbuhan Babel terjadi pada sektor pertanian tumbuh 8,71 persen,
sektor industri pengolahan 3,13 persen, sektor konstruksi 6,21 persen dan
sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 9,89
persen. Hal ini mengindikasikan masih kuatnya pertumbuhan ekonomi Babel yang
didukung oleh kinerja sektor utama masih tumbuh cukup tinggi," ujar Kepala
Tim BI Perwakilan Bangka Belitung Edhi Rahmanto Hidayat, Jumat, 10 Agustus
2018.
Edhi menuturkan pertumbuhan
ekonomi Babel tanpa timah pada triwulan II 2018 tumbuh sebesar 6,55 persen,
lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh sebesar 5,23 persen.
"Lebih tingginya pertumbuhan ekonomi Babel tanpa timah dibandingkan
pertumbuhan ekonomi dengan timah mengindikasikan peran atau kinerja komoditas
timah, yakni sektor pertambangan, penggalian dan industri pengolahan di
triwulan II 2018 masih relatif pada pertumbuhan ekonomi Babel," ujar dia.
Edhi menambahkan sektor
pertambangan dan penggalian yang merupakan sektor penopang PDRB Babel tumbuh
sebesar 4,37 persen dibandingkan triwulan I 2018 setelah terdapat penyesuaian
ketentuan ekspor timah. Namun, pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian
pada Triwulan II 2018 tersebut tidak setinggi peningkatan kinerja pada periode
yang sama tahun lalu.
"Di samping itu, bulan puasa
dan libur lebaran yang cukup panjang menyebabkan produksi barang tambang dan
galian menurun di tengah adanya penurunan lifting migas yang cukup signifikan
sehingga sektor pertambangan mengalami penurunan 3,67 persen pada Triwulan II
2018," ujar dia.
Menurut Edhi, pertumbuhan ekonomi
Babel triwulan III dan IV di 2018 diperkirakan tumbuh membaik sejalan dengan
optimisme realisasi anggaran proyek pemerintah, peningkatan ekspor timah,
peningkatan ekspor antar daerah khususnya melalui peningkatan jumlah tamu
wisatawan domestik serta peningkatan konsumsi dalam rangka hari raya keagamaan
maupun event nasional/internasional.
"Bank Indonesia memprediksi
sampai dengan akhir tahun, pertumbuhan ekonomi Babel
diperkirakan akan berada pada kisaran 4,5 persen - 5,0 persen," ujar dia.
Reporter: Servio Maranda (Kontributor)
Editor: Ali Akhmad Noor Hidayat
Sumber: https://bisnis.tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar